Kecerdasan adalah Sebagian kumpulan kapasitasseseorang untuk bereaksi serah dengan tujuan, berfikir rasional dan mengelola lingkungan secara efektif.
Macam-macamkecerdasan :
1. Intellgence Quotient (IQ)
Intellgence Quotient (IQ)
adalah ukuran kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio
seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan
berbicara, kesadaran akan ruang, kesadaran akan sesuatu yang tampak, dan
penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari
hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan,
menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam
proses berpikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis,
serta memecahkan permasalahan dan menerapkan pengetahuan yang telah ada
sebelumnya. Jika IQ kita tinggi, kita memiliki modal yang sangat baik
untuk lulus dari semua jenis ujian dengan gemilang, dan meraih nilai
yang tinggi dalam uji IQ.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Intelektual (IQ)
Seperti yang telah kita ketahui bahwa setiap individu memiliki
tingkat IQ yang berbeda-beda. Ada pandangan yang menekankan pada bawaan
(pandangan kualitatif) dan ada yang menekankan pada proses belajar
(pandangan kuantitatif) sehingga dengan adanya perbedaannya pandangan
tersebut dapat diketahui bahwa IQ dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai
berikut :1. Pengaruh faktor bawaan
Banyaknya penelitian yang menunjukkan bahwa individu-individu yang berasal dari satu keluarga atau bersanak saudara, nilai dalam tes IQ mereka berkorelasi tinggi (+ 0,50), orang yang lembar (+ 0,90), yang tidak bersanak saudara (+ 0,20), anak yang di adopsi korelasi dengan orang tua angkatnya (+ 0,10 – + 0,20).
2. Pengaruh faktor lingkungan
Perkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gizi yang di konsumsi oleh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergizi IQ seseorang.
Pemberian makanan bergizi ini merupakan salah satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru, rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan juga memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan berbagai keterampilan, dan lain-lain (khususnya pada masa-masa peka).
3. Stabilitasi kecerdasan Intelektual (IQ)
Stabilitasi IQ tergantung perkembangan organik otak.
4. Pengaruh faktor kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya.
5. Pengaruh faktor pembentukan
Pembentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan IQ.
6. Minat dan pembawaan yang khas
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar.
7. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan masalah-masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.
2.Emosional Quotient (EQ)
Emosional Quotient (EQ) mempunyai
dua arah dan dua dimensi, arah ke dalam (personal) berarti sebuah
kesadaran diri (self awareness), penerimaan diri (self acceptance), dan
hormat diri (self respect), dan penguasaan diri (self mastery) dan arah
keluar (interpersonal) berarti kemampuan memahami orang (to understand
others), menerima orang (to accept others), mempercayai orang (to trust
others), dan mempengaruhi orang (to influence others).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional (EQ)
Kecerdasan emosional bawaan bisa berkembag atau rusak, hal ini
tergantung pada pengaruh yang diperoleh anak dimana kecil atau remaja.
Pengaruh ini bisa datang dari orang tua, keluarga atau sekolah. Anak
melalui hidupnya dengan potensi yang baik untuk perkembangan emosinya,
hanya saja pengalaman emosi yang dialaminya di lingkungan anarkis atau
tidak bersahabat menyebabkan grafik perkembangan EQnya menurun.
Sebaliknya, bisa saja seorang anak mempunyai EQ bawaan yang rendah,
namun Eqnya ini bisa berkembang dengan baik, jika ia dididik dengan baik
melalui pengalaman-pengalaman emosional yang ramah dan bersahabat.
Perilaku emosi cerdas yang diperlihatkan lingkungannya menyebabkan
grafik Eqya menjadi tinggi.Para orang tua yang gagal mengajuka kecerdasan emosional kepada anak-anak sebagai berikut :
1. Orang tua yang mengabaikan, yang tidak menghiraukan mengganggap sepi ataupun meremehkan emosi-emosi negatif anak.
2. Orang tua yang tidak menyetujui, yang bersifat kritis terhadap ungkapan perasaan-perasaan negatif anak dan barangkali memarahi atau menghukum mereka karena mengungkapkan emosinya.
3. Orang tua Laisez – Faire, yang menerima emosi anak dan berempati dengan mereka tetapi tidak memberikan bimbingan atau menentukan batas-batas pada tingkah laku anak tersebut.
3.Spiritual Quotient (SQ)
Spiritual
Quotient (SQ) intinya adalah transendensi, yaitu proses penyeberangan,
pelampauan, penembusan makna yang lazim, khususnya dari wilayah material
ke wilayah spiritual, dan dari bentuk yang kasar ke bentuk yang
sublime. Dalam hal ini hidup bukan semata-mata untuk memperoleh materi
semata akan tetapi harus betul-betul dihayati sebagai serangkaian amal
bagi sesama manusia dan beribadah kepada Tuhan. Sehingga tidak cukup
jika kita hanya mengandalkan kecerdasan intelegensi dan emosional saja.
Mempertebal iman dan taqwa kita akan membangun budi dan akhlak mulia
sehingga segala sesuatu yang kita lakukan semata-mata mohon perkenan dan
ridho Tuhan, sehingga apa yang kita kerjakan akan terasa bermakna,
nikmat, dan kita lakukan penuh dengan suka cita, tanpa keterpaksaan
belaka.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual (SQ) secara umum dipengaruhi oleh tiga faktor
yaitu keyakinan dalam diri, potensi diri, dan kemauan dari diri
tersebut. Selain faktor-faktor tersebut peran keluarga dalam membentuk
dan meningkatkan serta membina kecerdasan spiritual ini sangat
dibutuhkan. Apa yang keluarga tunjukan setiap harinya akan membentuk
pribadi anak tersebut. Kondisi yang mendukung seorang anak dalam
keluarga akan membuat kecerdasan spiritualnya terbentuk dan terbina
dengan baik.
0 komentar:
Posting Komentar